Jejak digital anak menjadi faktor penting yang menentukan masa depan mereka. Setiap aktivitas online menciptakan rekam jejak permanen di dunia maya. Aktivitas ini meliputi postingan media sosial, komentar, foto, hingga riwayat pencarian internet. Oleh karena itu, pemahaman tentang dampak jangka panjang sangat diperlukan.
Jejak digital yang negatif dapat menghambat peluang karir anak di masa mendatang. Banyak perusahaan kini melakukan background check melalui media sosial calon karyawan. Postingan yang tidak pantas atau kontroversial dapat menutup pintu kesempatan kerja. Selain itu, institusi pendidikan tinggi juga sering mengevaluasi karakter calon mahasiswa melalui profil digital mereka.
Namun demikian, jejak digital juga dapat menjadi aset berharga jika dikelola dengan baik. Siswa yang aktif berbagi konten edukatif menunjukkan dedikasi terhadap pembelajaran. Portfolio digital yang positif dapat memperkuat aplikasi beasiswa atau lamaran kerja. Konsistensi dalam menampilkan karakter baik online mencerminkan integritas personal yang tinggi.
SMK Cokroaminoto telah mengintegrasikan pendidikan digital dalam kurikulum untuk membekali siswa. Program ini mengajarkan etika digital dan cara membangun reputasi online yang positif. Siswa dididik untuk memahami konsekuensi jangka panjang dari setiap tindakan digital mereka.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), literasi digital menjadi kunci melindungi masa depan anak. Orang tua dan pendidik harus berkolaborasi mengawasi aktivitas online anak. Edukasi berkelanjutan tentang jejak digital membantu anak membuat keputusan bijak. Dengan demikian, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi secara optimal sambil melindungi masa depan mereka.
Comments are closed